Mendalami Makna Quarter-Life Crisis: Memahami Tentang Harapan Hidup di Hari Pencegahan Bunuh Diri - AMICA

Mencari cara menjaga kesehatan mental di tengah fase Quarter Life Crisis dan tekanan di usia 20-an.

Kepolisian RI (Polri) memperlihatkan adanya kenaikan angka bunuh diri di Indonesia, dari 900 kasus di 2022 menjadi 1.288 kasus di akhir 2023. Bahkan, jumlahnya bisa jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Menurut penelitian, angka bunuh diri bisa hampir 9 kali lipat lebih tinggi dikarenakan banyak orang yang tidak melapor. Selain itu, jutaan anak muda di Indonesia juga sedang berjuang sendiri menghadapi Quarter Life Crisis (QLC).

Oleh karena itu, setiap tanggal 10 September diperingati sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia (WSPD) agar kita lebih peduli mengenai pencegahan bunuh diri dan mengubah cara memandangnya. Karena, dengan kita peduli, kita bisa juga menyelamatkan orang disekitar kita secara tidak langsung.

Kenapa banyak orang merasa menjalankan hidup di usia 20-an terasa berat?

Istilah Quarter Life Crisis mungkin sering terdengar. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai tekanan hidup modern. Seperti target nilai tinggi yang nggak ada habisnya, kebingungan soal arah karier, dan membandingkan diri dengan orang lain di media sosial yang akhirnya menimbulkan rasa cemas berlebih, overthinking dan merasa tertinggal.

Banyak yang sudah merasakan hal tersebut. Karena, ini salah satu hal pendewasaan dalam hidup. Tapi, jika kamu pernah merasakannya, kamu juga harus sadar kapan rasa cemasnya mulai menganggu kamu. Karena, gejala QLC seperti cemas berlebihan, kehilangan arah, putus asa bisa dikatakan mirip dengan gejala depresi. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan mental merupakan hal penting yang tidak boleh disepelekan.

Tiga Langkah kecil untuk temukan harapan

Di hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia (WSPD) ini, mari kita simak 3 langkah kecil untuk temukan harapan kembali, baik buat diri sendiri dan orang sekitar kita:

Berbicara lebih sering dengan orang sekitar

Terrnyata, hal kecil seperti berbicara lebih sering dengan orang sekitar merupakan langkah pertama untuk pencegahan bunuh diri, loh! Kalau kamu merasa ada yang berbeda dari temanmu, kamu bisa tanyakan seperti “Kamu gapapa?”. Karena, bisa saja orang tersebut merasa diperhatikan. Dan kadang, cukup jadi pendengar yang baik sudah bisa menjadi pertolongan besar buat mereka yang sedang banyak pikiran.

Menyimpan kontak bantuan profesional

Kalau kamu atau orang di sekitarmu butuh pertolongan dan harus segera ditangani, berikut beberapa layanan terpercaya yang dapat dihubungi:

LISA Suicide Prevention Helpline: Layanan gratis yang siap 24/7. Kamu dapat menghubungi memalui WhatsApp di +62 811 3855 472.

Layanan SEJIWA Kemenkes: Kamu bisa terhubung dengan layanan konseling pemerintah dengan menghubungi hotline 119, lalu menekan ekstensi 8.

Healing119.id: Platform digital dari Kemenkes untuk dukungan psikologis awal secara gratis dan anonim.

Merencanakan untuk kedepannya, apa yang dibutuhkan?

Biaya yang mahal merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan. Karena itu, banyak yang akhirnya ragu cari bantuan karena takut biayanya mahal. Padahal, punya rencana yang matang dapat mengurangi beban pikiran. Sehingga, kita bisa lebih fokus ke proses penyembuhan mental.

Beberapa produk asuransi kesehatan komprehensif modern dirancang dengan pemahaman bahwa kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Asuransi ini biasanya sudah mencakup konsultasi ke psikiater. Dengan itu, kita tidak perlu memikirkan biaya yang mahal lagi. Hal ini merupakan investasi terbaik buat diri sendiri di masa depan. Jadi, kamu bisa mendapatkan bantuan profesional disaat kondisimu sedang tidak baik baik saja.

Setiap Obrolan adalah Sebuah Harapan

Peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia mengingatkan kita pentingnya nyawa manusia. Mengubah cara pandang kita bukan cuma tugas para ahli, tapi juga panggilan buat kita semua. Dimulai dari perjuangan menghadapi Quarter Life Crisis dan mendengarkan cerita orang sekitar. Mari kita mulai obrolan dengan orang terdekat kita. Karena, bisa saja obrolan dari hari ke hati itu dapat menyelamatkan nyawa.