Terapi kemoterapi oral menjadi alternatif pengobatan kanker secara medis. Metode ini dikembangkan dari kemoterapi konvensional, yang bertujuan mempermudah prosedur dan meminimalisir dampak perawatan kanker tersebut.
Apa sebenarnya oral chemotherapy itu? Bagaimana prosedur pelaksanaannya? Apa saja manfaatnya? Simak di sini!
Definisi Kemoterapi
Sebelum membahas oral chemo, penting untuk lebih dulu memahami apa itu kemoterapi sebagai dasar ilmu utama. Menurut Susanti dan Tarigan (2010), kemoterapi merupakan teknik pengobatan tumor, dengan memberikan obat pembasmi sel kanker (sitostatika) berdasarkan prosedur medis melalui injeksi (IV).
Apa Itu Oral Kemoterapi?
Bila kemoterapi konvensional menggunakan suntikan, berbeda dengan oral chemo. Zia Sherrell (2022) menyebut oral kemoterapi merupakan konsumsi obat kanker (pil, kapsul dan tablet)langsung oleh pasien lewat mulut. Tujuannya sama dengan kemoterapi konvensional, yaitu memberantas pertumbuhan sel kanker secara menyeluruh.
Keuntungan Oral Terapi
Apa saja keunggulan kemoterapi oral bila dibandingkan dengan kemoterapi konvensional?
1. Kenyamanan dan Kemudahan
Keunggulan pertama dari oral chemo adalah kenyamanan dan kemudahan, terutama untuk pasien. Sebab, terapi bisa berlangsung di rumah dengan pendampingan penuh orang-orang terkasih. Selain itu, juga membantu mengurangi frekuensi pasien datang ke rumah sakit, yang penuh virus dan bakteri.
2. Fleksibilitas Waktu
Keuntungan lainnya adalah penjadwalan yang lebih mudah untuk pertemuan dengan dokter penanggung jawab. Sebab, prosedurnya tidak serumit kemoterapi intravena.
Tim Konten Medis Ciputra Hospital (2024) menyebut persiapan prosedur kemoterapi panjang. Mulai dari menyiapkan transportasi pulang pergi, menyiapkan jadwal terapi, kesediaan pendamping dari awal hingga selesai, dan kontrol ke dokter gigi untuk menghindari komplikasi infeksi.
Sementara prosedur oral chemotherapy cukup penjadwalan dengan dokter minimal satu bulan sekali.
3. Efek Samping Lebih Ringan
Corie Osborn di Healthline (2022) menyebut bahwa kelebihan oral chemotherapy yang lain adalah efek samping lebih ringan. Secara fisik maupun mental, efek obat-obatan kemoterapi dengan konsumsi langsung lebih sedikit. Pasalnya, IV biasanya meningkatkan kecemasan (anxiety) di samping nyeri saat prosedur.
4. Kualitas Hidup Lebih Baik
Melansir artikel Healthline (2022), oral chemotherapy juga membantu pasien memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Alasannya, karena minimnya rasa sakit dan efek samping selama pengobatan, membuat pasien dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lancar.
5. Kemungkinan Biaya Lebih Terjangkau
Dilansir dari Scientific Report, jurnal Nature (2023) dalam uji coba non-inferioritas ciprofloxacin oral versus ceftriaxone IV yang diberikan kepada 152 orang dewasa yang dirawat di rumah sakit dengan KLA di Singapura menunjukkan bahwa biaya kemoterapi oral lebih murah dibandingkan dengan IV. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya biaya layanan rawat jalan.
Namun dalam kasus lainnya, perlu diketahui bahwa biaya kemoterapi oral ini juga bervariasi tergantung jenis obat, dosis, dan durasi penggunaannya yang disesuaikan dengan tingkat keparahan pasien itu sendiri. Oleh karena itu, pasien perlu berdiskusi dengan tim perawat kanker sebelum ahli onkologi mengeluarkan resep.
Asuransi kesehatan mungkin tidak meng-cover beberapa jenis obat tertentu, jadi pasien perlu berjaga-jaga untuk mengeluarkan uang secara mandiri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbandingan biaya kemoterapi oral dan intravena dipengaruhi oleh banyak hal.
Maka dari itu, perlu adanya kolaborasi antara pasien, dokter serta penyedia asuransi dalam menemukan win-win solution untuk mendapat harga pengobatan yang relatif terjangkau.
Cara Kerja Oral Kemoterapi
Bagaimana kemoterapi oral bekerja dalam memberantas sel-sel kanker yang terkenal ganas? Berikut mekanisme obat kemoterapi yang dikonsumsi hingga bisa menjalankan tugas tersebut.
A. Mekanisme Kerja
Melansir American Journal of Health System Pharmacy (2007), obat oral chemotherapy memiliki tiga tahapan. Apa saja?
- Menyerang DNA dari sel kanker dan memberantasnya hingga mati, agar tidak bisa berkembang biak (menyebar).
- Mencegah sel kanker tumbuh kembali, dengan menghalangi suplai darah sebagai nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh sel tersebut, sehingga tidak memiliki kekuatan.
- Memicu apoptosis merupakan langkah terakhir, di mana serangan terprogram akan membuat sel-sel kanker mati, tanpa sempat tumbuh apalagi menyebar.
B. Jenis-Jenis Obat Kemoterapi Oral
Jenis kanker sangat beragam dan memiliki karakteristik masing-masing. Satu obat tidak bisa menyembuhkan semua jenis kanker, sebab itu jenis obat kemoterapi oral juga berbeda-beda. Zea Sherrell, MPH (2022) menyebut beberapa di antaranya.
- Altretamine: kanker ovarium.
- Capecitabine: kanker payudara, kanker usus besar.
- Cyclophosphamide: kanker payudara, kanker ovarium, kanker limfoma, leukemia, dan kanker plasma.
- Etoposide: kanker paru-paru sel kecil.
Protokol Penggunaan
Obat kemoterapi tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Pastikan Anda mematuhi aturan resep dari dokter. Begitu pula dengan cara penyiapan obat kemoterapi oral harus diperhatikan. Obat tidak boleh terkontaminasi kuman dan tidak berpindah banyak tangan. Maka dari itu, pasien dianjurkan menyiapkan sendiri dan langsung mengkonsumsinya.
Selain itu, selama mengonsumsi obat, jangan lupa pula untuk rutin berkonsultasi dengan dokter yang menangani Anda perihal efek yang Anda rasakan setelah mengonsumsi obat-obatan kemoterapi. Agar dokter dapat memberikan dosis serta jenis obat yang tepat untuk Anda.
Efek Samping dan Cara Mengatasinya
Kemoterapi oral memiliki beberapa efek samping. Apa saja dan bagaimana cara mengatasinya? Melansir artikel dari Medical News Today oleh Zia Sherrell, MPH (2023), berikut efek samping oral chemotherapy dan cara mengatasinya.
1. Efek Samping Umum
- Insomnia
- Sakit Kepala
- Mudah Lelah
- Mual dan muntah
- Diare dan kehilangan selera makan
- Berat badan menurun dan kerontokan rambut
- Perubahan kuku, kulit tubuh dan gejala fisik lainnya
2. Tips Mengelola Efek Samping
- Memaksakan diri beristirahat dan mengurangi aktivitas berat
- Mengkonsumsi makanan bergizi tinggi
- Melakukan olahraga ringan
- Memperbanyak konsumsi air putih
- Berkonsultasi dengan dokter, bila efek samping semakin memburuk
Studi Kasus dan Testimoni
Pembuktian efektivitas kemoterapi oral telah terbukti melalui beragam studi kasus, salah satunya adalah penelitian dalam Jurnal International Environ Res Kesehatan Masyarakat (2021).
Jadi, pengobatan oral chemotherapy diberikan terhadap 23 pasien penderita kanker dengan jenis obat antineoplastik oral (ANEO). Prosedur ini berlangsung di Rumah Sakit Universitas San Juan de Alicante, Spanyol. Hasilnya, efektivitas obat menunjukkan 100% perkembangan positif pada pasien.
Pasalnya, kondisi pasien mengalami peningkatan pesat, dengan catatan mengkonsumsi obat secara rutin sesuai dosis yang dokter resepkan dan menghindari aktivitas maupun makanan pantangan kanker.
Jadi, Apakah Terapi Oral Lebih Efektif untuk Pasien?
Ya, sudah banyak penelitian yang merekomendasikan jenis kemoterapi oral karena hasil sama efektifnya dengan kemoterapi intravena. Kemoterapi ini juga lebih efisien karena tidak memerlukan peralatan medis, sterilisasi keamanan khusus, serta tidak melalui administrasi yang rumit.
Namun, tantangan ke depan untuk metode kemoterapi ini juga tidak mudah. Obat kimia pada dasarnya memiliki efek samping dan kemungkinan berbalik melemahkan tubuh pasien. Selain itu, penyakit bisa resisten.
Maka dari itu, bidang medis harus terus berinovasi untuk menciptakan obat kemoterapi secara oral, yang meminimalisir berbagai efek sampingnya. Selain itu, meningkatkan keampuhan obat agar tidak mengakibatkan sel kanker menjadi resisten, juga perlu dilakukan.
FAQ
1. Apa Bedanya Oral Kemoterapi dan Kemoterapi Intravenous?
Oral chemotherapy menggunakan obat (pil, kapsul, tablet) yang langsung pasien konsumsi dengan dosis sesuai anjuran dokter dan jenis kankernya. Sementara kemoterapi intravenous menggunakan metode penyuntikan (injeksi) obat kemoterapi dalam bentuk cairan.
2. Bagaimana Mengetahui Jika Saya Cocok dengan Oral Kemoterapi?
Melalui konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter spesialis kanker. Apabila dokter menyatakan Anda sesuai dengan pengobatan kemoterapi oral, baru prosedur bisa berlangsung. Jika dokter merasa kemoterapi IV lebih sesuai, Anda tidak bisa memaksakan diri.
3. Apa yang Harus Dilakukan Jika Melewatkan Dosis?
Melanjutkan sesuai dengan dosis yang dokter resepkan. Anda tidak bisa sembarangan menambah dosis, hanya karena melewatkan satu kali konsumsi obat. Anda bisa berkonsultasi lebih jauh dengan dokter bila merasa ragu.
Sumber dan Referensi
- Ann Pietrangelo. Everything You Need to Know About Oral Chemotherapy. Healthline. https://www.healthline.com/health/cancer/oral-chemotherapy#dosage
- Kirollos Hanna, PharmD, BCPS, BCOP dan Kelley Mayden, MSN, FNP, AOCNP. The Use of Real-World Evidence for Oral Chemotherapies in Breast Cancer. National Library of Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8020943/
- Zia Sherrell, MPH. Oral chemotherapy: What are the advantages?. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323482
- Amparo Talens, Mercedes Guilabert, Blanca Lumbreras, María Teresa Aznar, dan Elsa López-Pintor. Medication Experience and Adherence to Oral Chemotherapy: A Qualitative Study of Patients’ and Health Professionals’ Perspectives. National Library of Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8073288/
- Joanne Yoong, dkk. Cost-minimization analysis of oral versus intravenous antibiotic treatment for Klebsiella pneumoniae liver abscess. Nature Scientific Report. https://www.nature.com/articles/s41598-023-36530-5
- Rainey Ahmad Fajri Putranta. Efikasi Kemoterapi Oral Pada Pasien Kanker. Alomedika. https://www.alomedika.com/efikasi-kemoterapi-oral-pada-pasien-kanker
- Tim Konten Medis. Kemoterapi Kanker: Jenis, Prosedur, dan Efek Samping. Ciputra Hospital Blog. https://academic.oup.com/ajhp/article-abstract/64/9_Supplement_5/S15/5135273?redirectedFrom=fulltext
- Susan Goodin, Pharm.D., FCCP, BCOP. Oral chemotherapeutic agents: Understanding mechanisms of action and drug interactions. American Journal of Health System Pharmacy. https://academic.oup.com/ajhp/article-abstract/64/9_Supplement_5/S15/5135273?redirectedFrom=fulltext